Selasa, 11 Juni 2019

Why Am I so depressed?

Rutinitas, bahkan yang biasa – biasa saja, atau menyenangkan jika berulang akan sangat meresahkan. Hey namanya juga hidup, ya berulang. Hari ini makan pagi, besok juga begitu. Atau hari ini tidak makan, besok tidak punya uang tidak makan juga. Yang berulang makan terus bersyukur donk?

 

Hari ini mandi pagi, besok juga begitu. Hari ini dan esok melewati jalan yang sama. Bangun di tempat tidur yang sama. Manusia mungkin berganti, tadinya dengan saudara, sekarang dengan pasangan hidup. Tadinya di rumah Ayah Ibu, sekarang sudah berpisah rumah.

 

Hidup di zaman sekarang kita dipaksa survive dengan uang. Beli makan dengan uang, berjalan dengan uang, beli bensin dengan uang, pakaian dengan uang, komunikasi dengan uang, dan sosialisasi dengan uang. Punya uang stress, tidak punya uang gak survive.

 

Ada yang salah, system ini salah, kenapa sengaja kita dibuat dependen dengan uang? Bahan makanan yang bisa dimasak banyak, dahulu bisa dipetik, diburu, sekarang harus dibeli dipasar. Kain untuk pakaian dulu bisa tenun atau jahit sendiri, sekarang harus beli di mall. Surat menyurat, berkumpul dengan kawan hanya dengan modal pisang goreng bawa dari rumah, sekarang harus bayar restoran. Punya kuda sendiri beri makan rumput dan jerami, mobil dan motor menguras hampir sepertiga penghasilan tahunan.

 

Ada yang salah, system ini dibuat agar orang jadi gila. Kebohongan di social media, kebahagiaan semu dalam foto, kutipan motivasi yang hanya jadi pajangan. Ketika mencari kebahagiaan spiritual, lupa ada sisi psikologis yg harus dibenahi. Ketika membenahi psiklologis, lupa bahwa manusia makhluk spiritual yang raih bahagia hanya dengan iman.

 

Manusia zaman sekarang dipaksa memilih, keluarga atau pekerjaan? Harta atau waktu? Social atau tabungan? Karir bagus atau banyak teman? Hobi atau ambisi? Cita – cita atau trend? Dahulu semua bisa diraih, karena waktu dan kebahagiaan tidak harus dibeli dengan UANG