Rindu lukisan mata suratan, kala hatimu nan merindu.. yup! that's the rite words to describe what Im feeling rite now.. rindu yang sangat luar biasa. terhadap siapa?? nonono...bukan terhadap siapa, tapi terhadap apa. ya..apa, sebuah benda. walau secara teori manusia juga bisa dianggap sebagai benda, tapi gak kali ini. kita gak pernah bertanya tentang identitas seseorang 'what is he?' kecuali kalau objek yang dibicarakan adalah seorang (atau sebuah) alien. gw sedang merindukan benda mati amat sangat luar biasa sekali. huhuhu.. I miss my skateboard!!! why why why...shud skateboard become too expensive in Indonesia??huhuhu (nangis lagi) walau realitanya ada yang cuma <200rb rupiah (baru) buatan cina yang bentuknya gak pernah jelas. seorang skateboarder sejati, sejatinya juga tahu mana papan kayu yang pantas disebut skateboard. kalo gak bisa disebut macem santa cruz atau darkstar, ya paling black label. bukan maui and son atau beberapa merk laen yang rodanya gak bisa muter.
I use to had a lovely boards. yang pertama maui and son yang nyata - nyata bukan lah sebuah papan yang bagus dan pantas untuk digunakan. karena skating adalah hal yang extreme, maka papan tersebut amat sangat tidak capable dalam menerima hentakan, pukulan, tendangan, cacian dan ejekan. hehehe..tapi gw bangga punya skate board itu yang waktu tahun 2002 harganya 150rb. waktu itu gw terpaksa puasa makan mie ayam SMP 4 and maen Counter Strike untuk menabung barang yang notabene mahal untuk manusia sekelas Dhika Wikibi. maka hal tersebut pantas menjadi kebanggaan. papan pertama itu warnanya biru langit dengan ukuran kira - kira 9 untuk ukuran skateboard, ukuran vert abis, lebar. skateboard pertama gw yang menjadikan gw bisa melakukan ollie, shove it, kickflip, boardslide, dan beberapa trik ece - ece lainnya. karena gw miskin dan banyak orang miskin lainnya yang ingin bermain skate board, jadilah si maui ini sebuah 'jablay' yang dipake sama siapa aja yang memang menginginkannya. hujan, masuk selokan, dibanting, diinjek (yaiyalah diinjek colo, apan iyeu sketbor lain helm dipake di hulu), diputer, dibanting (kalo kesel gak bisa - bisa ngetrick), dan masih banyak lagi bonus yang dapat anda dapatkan jika bergabung dengan MLM Gede Hulu (ngek..). in the end, ancurlah tuh papan.
Masuk SMA gw masih keranjingan sketbor, dan mengajak beberapa manusia yang berhasil dihasut untuk menghancurkan tulang dan persendian. salah satunya besfren gw, Ichal Maruchal Anak Mang Damal. Setelah banyak menjelajah kampung dan desa tetangga, pilihannya jatuh kepada sebenda papan bernama Element binti Bam Margera. dan gw terpaksa beli santa cruz yang harga barunya 800rb dan berhasil gw tawar jadi 200rb plus truck and roda baru. hehehe (padahal beli seken *2nd*). lanjutlah gw bermain skateboard ampe kelas 3 SMA, sayangnya!!! ya sayangnya, si santa inih gak bertahan, karena dia mendekin (baca : menjadi pendek), jadi udah gak bisa dipake loncat dan terlalu berbahaya terutama apabila dipake 'nge-drop'. (why delilah why?)
Lulus SMA tanpa sketbor dan ternyata gw pun terpaksa (gak terpaksa juga sih) bekerja sambil kuliah otomatis (bukan manual bukan triptonik apalagi pake kopling) jatah waktu gw untuk skating pun hampir gak ada. Setelah vakum hampir 2 tahun, tiba - tiba, aba - aba, coba - coba, temen gw menawarkan darkstarnya seharga 200rb juga. waktu tuh gw dapet THR lebaran, jadi gw beliin deh tuh papan..dan gw mulai bermain lagi dengan riang gembira. namun alangkah naasnya nasib si 'bintang gelap' inih..jadilah dia lebih buruk daripada alas potong sayur (talenan) dan alat cuci baju zaman jadul (papan zig zag bergerigi) karena patah saat gw mendarat melakukan trik.. SYIT!! "mamamamamama..tolonglah aku yang sedang bingung, neangan fulus beh bisa ngapung".. papanpun pergi untuk selamanya menyisakan tangis dan perih dalam kalbu.
sekarang, gw cuma bisa melamun melihat video sketbor orang albino asli barat daya..
karena ternyata angpao belum cukup untuk membawa pulang papan yang murah tapi gak murahan dan harus kehilangan uang karena bule gebleg..
I wish, God will give me plenty of skateboard if I enter the Heaven..I wish.. Amien (anak ceu Mimin)
I use to had a lovely boards. yang pertama maui and son yang nyata - nyata bukan lah sebuah papan yang bagus dan pantas untuk digunakan. karena skating adalah hal yang extreme, maka papan tersebut amat sangat tidak capable dalam menerima hentakan, pukulan, tendangan, cacian dan ejekan. hehehe..tapi gw bangga punya skate board itu yang waktu tahun 2002 harganya 150rb. waktu itu gw terpaksa puasa makan mie ayam SMP 4 and maen Counter Strike untuk menabung barang yang notabene mahal untuk manusia sekelas Dhika Wikibi. maka hal tersebut pantas menjadi kebanggaan. papan pertama itu warnanya biru langit dengan ukuran kira - kira 9 untuk ukuran skateboard, ukuran vert abis, lebar. skateboard pertama gw yang menjadikan gw bisa melakukan ollie, shove it, kickflip, boardslide, dan beberapa trik ece - ece lainnya. karena gw miskin dan banyak orang miskin lainnya yang ingin bermain skate board, jadilah si maui ini sebuah 'jablay' yang dipake sama siapa aja yang memang menginginkannya. hujan, masuk selokan, dibanting, diinjek (yaiyalah diinjek colo, apan iyeu sketbor lain helm dipake di hulu), diputer, dibanting (kalo kesel gak bisa - bisa ngetrick), dan masih banyak lagi bonus yang dapat anda dapatkan jika bergabung dengan MLM Gede Hulu (ngek..). in the end, ancurlah tuh papan.
Masuk SMA gw masih keranjingan sketbor, dan mengajak beberapa manusia yang berhasil dihasut untuk menghancurkan tulang dan persendian. salah satunya besfren gw, Ichal Maruchal Anak Mang Damal. Setelah banyak menjelajah kampung dan desa tetangga, pilihannya jatuh kepada sebenda papan bernama Element binti Bam Margera. dan gw terpaksa beli santa cruz yang harga barunya 800rb dan berhasil gw tawar jadi 200rb plus truck and roda baru. hehehe (padahal beli seken *2nd*). lanjutlah gw bermain skateboard ampe kelas 3 SMA, sayangnya!!! ya sayangnya, si santa inih gak bertahan, karena dia mendekin (baca : menjadi pendek), jadi udah gak bisa dipake loncat dan terlalu berbahaya terutama apabila dipake 'nge-drop'. (why delilah why?)
Lulus SMA tanpa sketbor dan ternyata gw pun terpaksa (gak terpaksa juga sih) bekerja sambil kuliah otomatis (bukan manual bukan triptonik apalagi pake kopling) jatah waktu gw untuk skating pun hampir gak ada. Setelah vakum hampir 2 tahun, tiba - tiba, aba - aba, coba - coba, temen gw menawarkan darkstarnya seharga 200rb juga. waktu tuh gw dapet THR lebaran, jadi gw beliin deh tuh papan..dan gw mulai bermain lagi dengan riang gembira. namun alangkah naasnya nasib si 'bintang gelap' inih..jadilah dia lebih buruk daripada alas potong sayur (talenan) dan alat cuci baju zaman jadul (papan zig zag bergerigi) karena patah saat gw mendarat melakukan trik.. SYIT!! "mamamamamama..tolonglah aku yang sedang bingung, neangan fulus beh bisa ngapung".. papanpun pergi untuk selamanya menyisakan tangis dan perih dalam kalbu.
sekarang, gw cuma bisa melamun melihat video sketbor orang albino asli barat daya..
karena ternyata angpao belum cukup untuk membawa pulang papan yang murah tapi gak murahan dan harus kehilangan uang karena bule gebleg..
I wish, God will give me plenty of skateboard if I enter the Heaven..I wish.. Amien (anak ceu Mimin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar