Selasa, 11 Desember 2018

Option

I am here again, seeing the dead and. Where would it end? The steady paycheck or variation of diversify amount of unsteady profit? Which one should it be? I am feeling time is eliminating my activities voluntarily for me. It sweep the side dirt so I can drive through the straight road once again. It brings me to the final of my life, although I cannot see it yet. Who can anyway? We know we would end someday, all of us. But no one knows the stop.

 

Let me tell you, if things getting hard, its probably you become softer. If things become easy, its God makes it easy. You have no power beside effort. We have control to wake up and do things we do, but we don't decide the outcome.

Its eliminating once again.

 

This empty small room is quite cold by the rain behind that wall.

Kamis, 06 Desember 2018

Smartphone

This smartphone detox almost makes me crazy. Okay I still need email and whatsapp, and gojek. Who can live without gojek? You can? No shit yo. Hehe. Oh eh dont forget google map, but I recently dont drive.

Anyway, got many books havent been read at home. But those are giant 1000 pages book thick, so I dont think bring it during commut is a freaking good idea. But no book no hook. Human is sick, I cant even stand still doing nothing, like why do I need game or instagram. Freaking ill me hooman.

Well the reason I post this is because I am cruising on a train right now.

Shit

Sent from my stupid old iPhone that cant even barely open instagram. Good thing for a smartphone detox

Senin, 03 Desember 2018

Masih usaha

Jika saja pembaca tahu manusia di balik blog ini. Hm, banyak cacatnya. Walau isinya seperti ABG padahal sudah Bapak - bapak. Hahaha. Yang jelas dont judge me by what I write, it probably looks too perfect or too ugly. Only God can judge me anyway, and my wife. She is an expert in judging, bcoz she knows what I do. Haha

Dont judge. Karena realita tak semudah menulis disini. Jangankan perkara aksi, berkara berhara saja masih ada rasa ngeri jika harus berharap. Melihat ke belakang saya berpikir, gila juga saya pernah berharap begitu dan sekarang kejadian. I feel it, the hard time is coming. But soon I know, it will develop me, as a better human. I just need to keep solid. Are you solid guys? Daddy needs you to be.

Masa lalu yg baik sedang berusaha diseimbangkan ke masa depan yang jauh lebih baik. Karena saat ini masa yang buruk, masa dimana saya berperang melawan ketidak kompeten-an saya sebagai manusia.

Guys, keep learning!

Sent from my iPhone

Saya punya satu permintaan

Please please blogger dot com. Jangan bangkrut. Hehehehe

Sent from my iPhone

Selasa, 20 November 2018

Artist

I should go back to that path, this artist inside me wants pencil and guitar SO BAD. REALLY REALLY BAD. Enough with this 9to5 things that really put no benefit beside numbers in a bank account.

But still, I keep hardly thinking...




is there anyone here, would pay for a painting? I mean that colorful canvas?




for
Fiori
Sofia
Yusuf

I you read this someday. Your dad is nothing but an artist

Sabtu, 25 Agustus 2018

Temporary

Guys,

No One? Okay never mind

Some people write to be read, to be appreciated, to be known, even for fame. I don't think I am part of those.

Saya lahir dari darah seorang seniman, you are not gonna believe how my father could have such a magnificent skill drawing a portrait without scale or grid line! And created a realistic statue as well. And there's me. His descendant. Sudah alam tidak menyentuh alat musik dan alat gambar, padahal itu adalah pelarian terbaik dari realita, temporary. Imagination, is wonderful nation.

Dan menulis ini adalah salah satunya, paling tidak sejenak ada waktu, masa, dan dimensi yang menciptakan suasana baik sendiri. Ah, my mind is stuck. Ini kalo lagi nulis ada yang ganggu jadi begini deh. Hehehe, stupic fookin brain.

See you again lah, when imagination defeat the emotion.




Jumat, 17 Agustus 2018

WHO DOESN'T BELONG HERE?

Semua orang ada masanya. ada eranya, ada tempatnya. Sepertinya setelah pesta olahraga ini selesai, saya harus mulai mengeliminasi mana yang bisa diteruskan mana yang disudahi saja sampai disini. Saya tidak seperti kebanyakan orang yang mungkin berat untuk memformat harddisk, mengganti device dengan yang baru kecuali sudah backup atau sinkronisasi data dan dokumen. Khawatir kehilangan memori. Untuk saya semua ada masanya, adakalanya sesuatu memang harus hilang atau umurnya hanya sampai saat itu saja. Kenapa berat? memang mortalitas adalah kepastian hidup di dunia. Bukan hanya yang bernyawa saja, kenangan juga.

Dulu ini menjadi dunia baru, menyenangkan, memberi semangat. Sekarang biasa saja. Jika bukan karena keperluan, tentu tidak perlu dikerjakan. Apa yang memang bisa dikerjakan, kerjakan. Apabila tidak menyenangkan, singkirkan.

Jangan bingung, masuk blog ini tidak dipaksa harus mengerti, tidak juga apresiasi. Adakalanya rasa bosan bisa sedikit diobati dengan gaya lama. Yaitu membiarkan jari bergerak di atas keyboard menyusun kalimat, sebagaimana saat ini.

Good luck to you who read!

Kamis, 19 Juli 2018

LIHAT SAJA

Mungkin bisa jadi memang harus begini, kalau tak berkenan lihat saja ke masa lalu

Masa depan belum tampak, jadi jika ingin mengerti lihat saja masa lalu

Tak ada reaksi jika bukan karena aksi, jika ada yang berubah lihat saja masa lalu

Buat saja mengerti, dunia tidak ada yang pasti, tak juga abadi. Cuma satu yang pasti, ya kan? Cuma mati.

 

Dua bidadari membuat bahagia, kenapa harus memberikan luka? Tak mungkin itu bukan bagian dari diri mereka, kita saja yang mungkin kurang bersahaja.

Langit mungkin tak seperti dulu, tapi mataharinya masih sama, bulannya juga.

Apa dalam otak ini juga tak sama, tapi lihat hatinya masih serupa.

 

Inilah kita, ibarat berdiri di escalator, tak pernah bisa mundur dia membawa kita maju. Entah kita diam atau ikut berjalan.

Balik arah Cuma buang – buang waktu, kecuali berganti jalan. Segera atau perlahan.

 

Sekarang sudah dewasa, bukan saatnya lagi.

Sekarang tugas kita terus berlalu bukan saja lihat masa lalu.

Jumat, 29 Juni 2018

Small step

Some failure I made to rotate my life and return back to the straight path. But it still a forward step. 

Kamis, 28 Juni 2018

Enough is Enough

Saya masih ingat betul hari dimana ayah saya pulang dengan selalu membawa buku, dimulai dari komik, buku cerita, buku dongeng, ensiklopedi, bahkan hingga buku berbahasa inggris yang padahal pada saat itu bisa dibilang saya tidak mengerti karena bukan bahasa Ibu saya. But it makes me into something. Seorang kawan pernah mengatakan "pokoknya untuk urusan bahasa, Dhika selalu bisa. Selalu ada rasa tertarik dengan bahasa, Inggris, Jerman, Jepang, Arab, bahkan Sunda dengan aksaranya.

Buku membuat saya mau belajar, dan saya harus berterima kasih kepada ayah saya yang telah mengenalkan saya kepada membaca buku. Hingga beranjak remaja, saya senang dengan novel dan terutama buku sejarah, dan ilmu pengetahuan tentang alam beserta isinya. Saya ingat juga saat hari hujan deras di luar, hari itu adalah hari paling nyaman untuk berselimut dan membaca satu buku cerita di kasur hingga tuntas.

Saya belum pernah keliling dunia, tapi beberapa cerita, legenda, dan budaya Negeri yang jauh saya tahu dari membaca. Its great entertainment for your brain, for your fantasy, and imagination. But something strikes me heard in adult life. Before we get to it, Im gonna tell you a thing.

Saya masih ingat ketika saya tidak menguasai logaritma, dan saya belajar sehari sebelumnya dan lulus dengan nilai baik keesokan harinya. Saya juga ingat ketika saya tidak mengerti fungsi logika microsoft excel, tapi kemudian saya lulus ujian komputer setelah berlatih dan bertanya kepada kawan beberapa jam sebelumnya. Saya juga ingat ketika Quiz matematika kelas dua SMA untuk Program Linear saya mendapatkan nilai 20 dari 100, dan mendapatkan nilai seratus di Quiz berikutnya karena saya kapok dan mau belajar. Intinya?

I am not that stupid, saya pernah mendapatkan ranking pertama karena serius, dan tetap dalam ranking 5 besar di kelas karena tidak serius (belajar). Im just LAZY! AS LAZY AS A POTATO. But potato is not. It grows into something delicios because it can and it should.

Teman pernah mengatakan, "pujian adalah awal kebinasaan" apa yang saya katakan kepada dia? "are you f***ing retarded? it motivates us!" well ternyata saya yang bodoh. Memang itu tidak sepenuhnya salah atau benar. Yang jelas, what motivates us are difficulties. Dan pujian bukan bagian dari difficulties. If its easy, its probably wrong. Dan kenyamanan yang membuat hancur.

Setelah melalui fase sulit datanglah kemudahan, saat itulah masa dimana kita (biasanya) berhenti belajar, berhenti memaksa kemampuan kita, berhenti berusaha. And it consumes you! kita menjadi manusia yang benar - benar bodoh, useless, malas, dan tersesat.

Dan fase berhenti belajar itu saya alami sejak saya lupa entah kapan, hingga persis saat ini. But then, my CEO called me into his room. And he said;

"saya sudah puluhan tahun di Industri ini, dan saya mengerti betul mana alasan mana kenyataan. Kamu gak fokus, kamu gak serius" well yes I know myself. I AM LAZY.

It does strike me hard.

I am not a person I used to be, I am not a person I want to be. I am not this disgusting. I am SOMEONE! I WILL BE AND ALWAYS BE.

Like I said to myself long ago, ITS NOT EASY TO BECOME SOMETHING, BUT IT IS HARDER WHEN BECOME NOTHING.

I should go back to previous path, saya sudah tersesat terlalu jauh dan terlalu lama. It should started now, right after I shut down this laptop. I miss the man that cries but standup after difficulties, not this who lazy but get paid this kind of man.

Change the world? pfffttt
Start with the man in the mirror

Selasa, 09 Januari 2018

Semoga saja

2009 Blog ini dibuat, berarti sudah hampir 9 tahun yah? Kindof...

lucu melihat ke belakang, post post awal. Bener - bener kos budak. Hahahaha. Tapi itulah manusia, merasa sudah dewasa, merasa sudah berilmu, merasa sudah jauh, merasa sudah mapan. Merasa sudah yang membuat manusia berhenti belajar, berhenti bertualang, berhenti memperluas wawasan.
Jadi 2018 ini haruslah berhenti "merasa sudah (cukup)", apalagi merasa lebih baik.

Udah bawaan orok kali yah, selalu diajari berkompetisi. Kuliah harus cumlaude, SMA harus ranking, SMP harus juara umum, SD selalu 5 besar, TK bahkan harus duluan kalo lomba lari, baru lahir aja saingan siapa nangis paling keras.

Ternyata sudah punya anak bini, life's about supporting each other. Tidak selalu berkompetisi. Mungkin iya, berusaha yang paling banyak hapalan Quran, berusaha yang paling banyak sedekahnya, bukan yang paling banyak dapet duitnya.

Umur sudah mau 30, belajar menatap ke depan, tapi kenapa selalu ada masa lalu tertinggal. Masa iya gak ikhlas sudah punya dua anak cantik? bini juga gak kalah cantik, hahaha. Tapi paling baik, jual tas buat bayar listrik :D

Jalani hari ini, akhir hidup dan akhir dunia hanya menghitung jari saja. Apakah sudah lupa? berasa 2006 kemarin saja? lulus SMA dan masuk kuliah. Masih kuat di ingatan bagaimana Ospek SMP tahun 2000, sekarang sudah punya anak dua. Itulah dunia, waktu tidak terasa, kata Rasulullah pun dunia sekejap saja, hitungan akhirat hanya 1,5 jam saja (60 tahun dunia) sudah masuk kubur.

Benar - benar sekejap.
Sekejap saja bahagia ini
Sekejap saja senyum ini
Sekejap saja tawa ini
Sekejap saja gelisah ini
Sekejap saja sedih ini
Sekejap saja cerita ini
Sekejap saja hidup ini

Untuk yang selamanya
selamanya sengsara
atau selamanya senang

Semoga....