Dibawah ini adalah Tulisan gw yang dijawab oleh Ayahanda tercinta yang mungkin secara tidak sengaja beliau membaca curhatan gw yang gw simpen di dalam komputer gw. It really made me cry a lot!!! sebenernya curhatan ini awalnya gak jadi gw post, karena terlalu cengeng dan gak keliatan bersyukur, tapi setelah dijawab papah, kayaknya gak salah untuk dipublish. wish it will give benefit for anyone who read...
***
Hari ini berasa gak enak banget..ngerasa dosa deh gw, perasaan banyak gak bersyukur dan gw seperti melupakan apa yang jadi obsesi gw..cuma untuk hari ini. Kenapa selalu ada hal yang buat ngerasa gak mood, selalu ada hal yang ngerontokin semangat..lucu ya, tapi gak tau apa yang bikin gw ngerasa gitu..
Dulu zamannya masih SMA kayaknya gak sampe deh gw berpikir sampe kayak gini, cuma mikir gimana caranya nilai bagus dan have fun. Tapi nyatanya hidup gak sesimpel saat SMA, jauh lebih rumit sama sekali. Atau gw yang bikin semuanya jadi rumit, terlalu lebay dalam mengartikan apa yang udah menjadi jalannya. Hm..
Tiba2 gw mikir, kenapa nyokap gak lahirin gw dengan wajah seperti Artis Hollywood? Kenapa gw gak lahir dari keluarga bermateri lebih? Kenapa cuma dua kakak gw yang jalanin hidup enak banget. Kuliah tanpa mikirin gimana harus bayarnya? Orang bilang gw orang yang beruntung, banyak orang yang mau seperti gw, tapi kenapa mereka yang bicara begitu punya apa yang masih menjadi mimpi gw? Tapi kenapa mereka yang bicara begitu gw pikir hidupnya lebih smooth dari gw? Kenapa sih dulu nyokap harus hengkang dari kerjaanya? Kenapa sih bokap waktu tu dicurangi saudara sendiri saat menang tender? Saudara kandung sendiri? Dan kenapa gw sekarang masih berkutat dengan mimpi – mimpi? Kadang gw ngerasa apa yang motivator bilang adalah bullshit, bualan, bukan Impian yang memang siapa aja bisa ngedapetinnya. Kadang, atau mungkin sering malahan.
Dan kenapa saat itu juga, gw berbagi apa yang selama ini buat gw gundah kepada orang yang gw sayang, dan mereka malah meninggalkan gw? Apa salah berpikir seperti ini? Apa salah bertindak seperti ini?
Tapi..
Ada kalanya gw nyadar, selama ini yang gw jalani adalah suatu kesempatan luar biasa. Klo gw mungkin lahir dengan kelimpahan materi, gw mungkin menghabiskan waktu dengan main game online, hang out bareng temen – temen, ngabisin duit ortu, atau mungkin juga mampir dari pesta ke pesta. Walau seringkali gw iri, terhadap mereka yang kayaknya bicara masalah kesenangan, abisin waktu ini itu dengan bahagianya tanpa ada yang kelihatan menjadi beban.
Kalo seperti itu, mungkin gw gak akan punya keterampilan seperti sekarang, karena daripada menghabiskan waktu dengan gadget yang gw gak punya, gw lebih sering melukis, nulis, maen gitar sendiri, atau mijitin bokap.
Gw orang yang terlalu sering nenggak, mungkin seperti mutiara yang kotor dengan pasir, apa yang gw jalani ini seperti sebuah pembersihan, agar mutiara menjadi berharga. Klo seandainya dari awal sudah berjalan dengan kemudahan, gw mungkin akan selalu membusungkan dada. Bersyukur ternyata harus dipaksa merunduk, melihat ke bawah. Kenapa gw harus bandingkan dengan mereka yang berlimpah materi. Semua mahkluk memiliki kelebihan. Dan gw yakin, gw setidaknya punya satu kelebihan, yang orang lain mungkin gak punya.
Kemarin gw sempet browsing, dan ketemu cerita tentang anak umur 10 tahun yang meninggalkan sekolahnya karena biaya, dia bekerja sebagai pengupas bawang dengan upah 200 rupiah setiap harinya. Untuk apa? Merawat Ibunya yang lumpuh karena ayahnya meninggalkan mereka. Miris, saat gw disini masih bisa membelanjakan uang untuk berbatang – batang rokok, dan dia dengan sulitnya mendapatkan 2ratus rupiah, gw masih aja mengeluh. Saat orang terpaksa mencium kaki orang lain dengan diberi uang 50 rb rupiah, gw bisa habiskan satu lembar uang biru itu untuk sekali makan di sebuah restoran. Tapi gw mengeluh karena belum memiliki apa yang orang lain miliki. Tapi gw mengeluh karena gw masih bisa duduk di atas motor dan sampai kemana tujuan gw, sedangkan disana, seorang ayah yang tidak memilik biaya berjalan 10km membawa jenazah anaknya untuk dikuburkan. Saat gw disini mengeluh karena banyak pekerjaan yang harus selesai dengan duduk dan memandang layar komputer, dengan puluhan ribu setiap jamnya, orang lain masih harus tetap terjaga atas kemauannya untuk mendapatkan beberapa ribu saja.
God, just please let me stare to the other side of life, instead of Gold.
Aku hanyalah hambamu yang bergumul dengan dosa, tapi aku juga hambaMu yang berhak atas pertolonganmu. Maka cintailah aku, buatlah aku mencintaimu dan mencintai Makhlukmu, buatlah aku yakin. Bahwa kebahagiaan ada karena RidhoMu, bukan hal lain.
Allahumma inni ’audzubika min fitnatin dun-ya.
Ini hanya sekedar komentar dari seorang ayah yang selama ini belum/ tidak bisa membahagiakan anak2nya, dan bahkan setelah masa pensiun kini hanya mendapatkan belas kasih dari anak2nya. Namun demikian rasa syukur yang mendalam ketika terus membaca tulisanmu diatas, bahwa engkau anak yang mempunyai hati untuk bersyukur kepada Allah yang maha pengasih dan maha penyayang, kamu telah medapatkan apa yg orang lain tidak bisa mendapatkannya, bahkan jangan jauh2 kita melihat,diantara saudara2mu msh ada yg harus kita bantu, beruntunglah kamu telah diberikan kelebihan oleh Yang Maha Pencipta baik ilmu maupun segi material, oleh karenanya perlu Dhika realisasikan dalam bentuk pertolongan tuk mereka yang membutuhkan.
Jika papah merenung kembali kemasa muda papah , apa yang telah papah berikan kepada orang tua dahulu sebagai tanda rasa syukur kepada orang tua yang telah membesarkan dan merawat dengan kasih sayang , padahal jika orang tua tidak mengharapkan kehadiran papah, bisa saja orang tua mencegah kelahiran papah, atau mungkin setelah lahir dibuang, seperti banyak kejadian2 sekarang ini. Nyawa itu Allah yg menetapkan / berkehendak, namun Allah telah menciptakan pula syaiton yang menggoda manusia yg kurang beriman, untuk melakukan hal2 yg dilarang.
Dalam keadaan serba kekurangan namun orang tua papah bisa memberikan sesuatu yg berguna untuk papah,sehingga seperti sekarang ini walaupun tidak sesukses mereka2. Dengan sekarang telah diberikan oleh Allah anak2 dan cucu2 yang cakep2 dan cantik2 alangkah bahagianya hati papah dan bersyukur kepada Allah.
Dengan membaca tulisanmu ini papah mengucap Alhamdulillah dan Insya Allah jika kamu konsekwen terhadap semua ini, kamu akan sukses dalam segala hal.Aamiin.
Yang pa2h mohon kepada Dhika kembalilah seperti dulu lagi ISTIQOMAH, ISTIQOMAH adn ISTIQOMAH dalam segala IBADAH.
Ma’af pa2h telah lancang membaca apa yang kau tulis.
Billahi taufik wal hidayah Assalamualaikum Warrakhmatullahi wa barokaaaaatuh.
Love you so much daddy, love you even deeper than any ocean in the earth.
***
Hari ini berasa gak enak banget..ngerasa dosa deh gw, perasaan banyak gak bersyukur dan gw seperti melupakan apa yang jadi obsesi gw..cuma untuk hari ini. Kenapa selalu ada hal yang buat ngerasa gak mood, selalu ada hal yang ngerontokin semangat..lucu ya, tapi gak tau apa yang bikin gw ngerasa gitu..
Dulu zamannya masih SMA kayaknya gak sampe deh gw berpikir sampe kayak gini, cuma mikir gimana caranya nilai bagus dan have fun. Tapi nyatanya hidup gak sesimpel saat SMA, jauh lebih rumit sama sekali. Atau gw yang bikin semuanya jadi rumit, terlalu lebay dalam mengartikan apa yang udah menjadi jalannya. Hm..
Tiba2 gw mikir, kenapa nyokap gak lahirin gw dengan wajah seperti Artis Hollywood? Kenapa gw gak lahir dari keluarga bermateri lebih? Kenapa cuma dua kakak gw yang jalanin hidup enak banget. Kuliah tanpa mikirin gimana harus bayarnya? Orang bilang gw orang yang beruntung, banyak orang yang mau seperti gw, tapi kenapa mereka yang bicara begitu punya apa yang masih menjadi mimpi gw? Tapi kenapa mereka yang bicara begitu gw pikir hidupnya lebih smooth dari gw? Kenapa sih dulu nyokap harus hengkang dari kerjaanya? Kenapa sih bokap waktu tu dicurangi saudara sendiri saat menang tender? Saudara kandung sendiri? Dan kenapa gw sekarang masih berkutat dengan mimpi – mimpi? Kadang gw ngerasa apa yang motivator bilang adalah bullshit, bualan, bukan Impian yang memang siapa aja bisa ngedapetinnya. Kadang, atau mungkin sering malahan.
Dan kenapa saat itu juga, gw berbagi apa yang selama ini buat gw gundah kepada orang yang gw sayang, dan mereka malah meninggalkan gw? Apa salah berpikir seperti ini? Apa salah bertindak seperti ini?
Tapi..
Ada kalanya gw nyadar, selama ini yang gw jalani adalah suatu kesempatan luar biasa. Klo gw mungkin lahir dengan kelimpahan materi, gw mungkin menghabiskan waktu dengan main game online, hang out bareng temen – temen, ngabisin duit ortu, atau mungkin juga mampir dari pesta ke pesta. Walau seringkali gw iri, terhadap mereka yang kayaknya bicara masalah kesenangan, abisin waktu ini itu dengan bahagianya tanpa ada yang kelihatan menjadi beban.
Kalo seperti itu, mungkin gw gak akan punya keterampilan seperti sekarang, karena daripada menghabiskan waktu dengan gadget yang gw gak punya, gw lebih sering melukis, nulis, maen gitar sendiri, atau mijitin bokap.
Gw orang yang terlalu sering nenggak, mungkin seperti mutiara yang kotor dengan pasir, apa yang gw jalani ini seperti sebuah pembersihan, agar mutiara menjadi berharga. Klo seandainya dari awal sudah berjalan dengan kemudahan, gw mungkin akan selalu membusungkan dada. Bersyukur ternyata harus dipaksa merunduk, melihat ke bawah. Kenapa gw harus bandingkan dengan mereka yang berlimpah materi. Semua mahkluk memiliki kelebihan. Dan gw yakin, gw setidaknya punya satu kelebihan, yang orang lain mungkin gak punya.
Kemarin gw sempet browsing, dan ketemu cerita tentang anak umur 10 tahun yang meninggalkan sekolahnya karena biaya, dia bekerja sebagai pengupas bawang dengan upah 200 rupiah setiap harinya. Untuk apa? Merawat Ibunya yang lumpuh karena ayahnya meninggalkan mereka. Miris, saat gw disini masih bisa membelanjakan uang untuk berbatang – batang rokok, dan dia dengan sulitnya mendapatkan 2ratus rupiah, gw masih aja mengeluh. Saat orang terpaksa mencium kaki orang lain dengan diberi uang 50 rb rupiah, gw bisa habiskan satu lembar uang biru itu untuk sekali makan di sebuah restoran. Tapi gw mengeluh karena belum memiliki apa yang orang lain miliki. Tapi gw mengeluh karena gw masih bisa duduk di atas motor dan sampai kemana tujuan gw, sedangkan disana, seorang ayah yang tidak memilik biaya berjalan 10km membawa jenazah anaknya untuk dikuburkan. Saat gw disini mengeluh karena banyak pekerjaan yang harus selesai dengan duduk dan memandang layar komputer, dengan puluhan ribu setiap jamnya, orang lain masih harus tetap terjaga atas kemauannya untuk mendapatkan beberapa ribu saja.
God, just please let me stare to the other side of life, instead of Gold.
Aku hanyalah hambamu yang bergumul dengan dosa, tapi aku juga hambaMu yang berhak atas pertolonganmu. Maka cintailah aku, buatlah aku mencintaimu dan mencintai Makhlukmu, buatlah aku yakin. Bahwa kebahagiaan ada karena RidhoMu, bukan hal lain.
Allahumma inni ’audzubika min fitnatin dun-ya.
Ini hanya sekedar komentar dari seorang ayah yang selama ini belum/ tidak bisa membahagiakan anak2nya, dan bahkan setelah masa pensiun kini hanya mendapatkan belas kasih dari anak2nya. Namun demikian rasa syukur yang mendalam ketika terus membaca tulisanmu diatas, bahwa engkau anak yang mempunyai hati untuk bersyukur kepada Allah yang maha pengasih dan maha penyayang, kamu telah medapatkan apa yg orang lain tidak bisa mendapatkannya, bahkan jangan jauh2 kita melihat,diantara saudara2mu msh ada yg harus kita bantu, beruntunglah kamu telah diberikan kelebihan oleh Yang Maha Pencipta baik ilmu maupun segi material, oleh karenanya perlu Dhika realisasikan dalam bentuk pertolongan tuk mereka yang membutuhkan.
Jika papah merenung kembali kemasa muda papah , apa yang telah papah berikan kepada orang tua dahulu sebagai tanda rasa syukur kepada orang tua yang telah membesarkan dan merawat dengan kasih sayang , padahal jika orang tua tidak mengharapkan kehadiran papah, bisa saja orang tua mencegah kelahiran papah, atau mungkin setelah lahir dibuang, seperti banyak kejadian2 sekarang ini. Nyawa itu Allah yg menetapkan / berkehendak, namun Allah telah menciptakan pula syaiton yang menggoda manusia yg kurang beriman, untuk melakukan hal2 yg dilarang.
Dalam keadaan serba kekurangan namun orang tua papah bisa memberikan sesuatu yg berguna untuk papah,sehingga seperti sekarang ini walaupun tidak sesukses mereka2. Dengan sekarang telah diberikan oleh Allah anak2 dan cucu2 yang cakep2 dan cantik2 alangkah bahagianya hati papah dan bersyukur kepada Allah.
Dengan membaca tulisanmu ini papah mengucap Alhamdulillah dan Insya Allah jika kamu konsekwen terhadap semua ini, kamu akan sukses dalam segala hal.Aamiin.
Yang pa2h mohon kepada Dhika kembalilah seperti dulu lagi ISTIQOMAH, ISTIQOMAH adn ISTIQOMAH dalam segala IBADAH.
Ma’af pa2h telah lancang membaca apa yang kau tulis.
Billahi taufik wal hidayah Assalamualaikum Warrakhmatullahi wa barokaaaaatuh.
Love you so much daddy, love you even deeper than any ocean in the earth.
There's nothing wrong with you nor with your sicon, parents, environment n ects...U r just feeling bored, stressed out/depressed with Ur current sicons whilst comparing w/ other 'success' yg lom tentu bisa mrk 'nikmati' dg baik/laiak dijalurNya... Bruntung kamu cpt 'atasi n kuasai' diri kembali dg mlihat 'kebawah' n pakai 'ilmu padi' dg baik.
BalasHapusFYI Dhik, many people around U r so happy n pleased to have/be with/near U, with all their (different) expectations/interests..... Friends/relatives (f/m) wants U 2b their best friends n lover *perhaps* at the same time, but it all depends on how U'd like to be accepted by them (komunikasi dua arah).....Older generations (parental) r happy to have U as their children's friend n/or lover (again)...as long as they'r all down to earth, low profile n could accept U as what U r Dhik.
So... cheer up n keep ur spirit up n hold tight to what U deeply believed in : Dunia digenggaman *walaupun susahnya stengah idup* n akhirat dihati.
hentikaaan dikon..ini membuat saya menangis, baru aja gw posting ttg rasa bersyukur..
BalasHapusAnonim.. Thanks a lot!! that's also a great advice.
BalasHapusKebod..punten atuh.. :p
jangan pernah kamu merasa bahwa hidup kamu tdk lebih beruntung dr kaka2mu, krn hidupmu jauh lebih beruntung dr org lain bro...kamu diberikan kepintaran n kegigihan yg luar biasa oleh Allah, sehingga kamu bisasgt taf menghadapi hidup ini, n menjadi kebanggan bagi gw sbg kaka lu...amin...
BalasHapus